dari dulu kali jodoh memang sudah terkenal, itu kata bapak saya....

saya gak tau mungkin waktu muda dia sering nongkrong di sana wkwkwk

tapi akhir-akhir ini kali jodoh semakin populer, bukan karena "j*bl*y" nya tapi dikarenakan kebijakan pemerintahnya yang ingin menggusur tempat tersebut dan akan menjadikannya ruang publik terbuka ramah anak atau yg biasa di singkat (RPTRA).

namanya juga kebijakan pasti ada yang pro dan contra sekalipun kebijakan itu bijak....

mungkin itu sedikit hal yang saya tahu tentang kali jodoh sebelum di gusur, karena cuma itu yang di ceritakan oleh bapak saya...

tapi tunggu dulu saya akan menceritakan pengalaman saya nongkrong di kali jodoh beberapa hari setelah di resmikannya. karena kebetulan rumah saya tidak terlalu jauh dari tempat ini. kata orang yg sudah mengunjunginya selain taman dan area bermain untuk anak-anak di sana juga terdapat skate park berstandart internasional. saya langsung kegirangan mendengarnya, karena bermain skateboard adalah salah satu hobi saya dan dia bilang semua hiburan disana gratis! itu membuat saya semakin semangat untuk mengunjunginya.

dan akhirnya saya putuskan untuk pergi...

saya pergi tidak sendirian, saya mengajak sahabat saya kebetulan dia seorang pengangguran wkwkwk

tapi setelah sampai di sana apa yang saya lihat tidak sesuai dengan bayangan saya. memang tidak di pungut biaya sepeserpun untuk memasukinya alias geratis. mungkin karena geratis jadi penataannya pun seadanya. di tambah lagi parkirannya yang semrawut dan juga  pedangang kaki lima yang berjualan sembarangan, mungkin kalau di fasilitasi tempat mereka tidak akan berjualan sembarangan.

saya pun semakin kaget karena banyaknya manusia di sana, entah dari mana orang-orang itu berasal sepertinya bukan dari jakarta saja. jika memang betul berati kali jodong sudah sangat terkenal.

setelah saya merenungi keadaanya yang tidak sesuai dengan perkiraan saya dengan berat hati saya putuskan untuk pulang!!!

YA ENGGAK LAH!!! cape-cape ke sini masa maupulang! walaupun rumah saya dekat tapi butuh perjuangan untuk sampai ke sini, tantangannya bukan hanya macet saja tapi juga membutuhkan dana yang gak sedikit apa lagi saya mengangajak temen saya yang pengangguran tadi belom lagi kalo dia minta jajan.

saya tidak akan pulang sebelum menjajal skateparknya yan tersohor itu...

setelah saya berjalan dari parkiran motor menuju ke lokasi dimana skate park berada rasa kecewa saya yang sudah saya pendam dalam-dalam kembali muncul. lagi-lagi karena ulah manusia terutama anak-anak yang berlarian di area skatepark. area yang seharusnya steril dari orang-orang yang tidak bermain skateboar. namanya juga anak-anak tidak perduli akan bahaya yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatannya.


akhirnya saya putuskan hanya untuk bermain sebentar saja paling tidak saya sudah merasakan bermain di skate park yang katanya berstandart internsional.

sehabis bermain skateboard sebelum pulang saya berkeliling sebentar, ternyata di sini banyak spot keren untuk berfoto saya pun tidak mau kalah dengan orang-orang.

di sini juga terdapat gravity besar yang bagus untuk menjadi latar belakang foto. tapi tidak semudah itu untuk berfoto di tempat ini, supaya hasil fotonya keren saya harus mencari space kosong jika tidak terdapat space kosong terpaksa saya harus mengantri. dan benar saja saya harus mengantri setelah sekian lama mengantri akhirnya saya bisa berfoto juga di tempat yang keren ini.


sehabis berfoto saya putuskan untuk pulang, sbelum saya pulang saya dan temen saya harus mencari dimana motor saya di parkir tadi. akhirnya teman saya mengetahui dimana tadi saya memarkir motornya. tak lama setelah kami menaiki motor ada seseorang yang menghampiri kami dan dia mengatasnamakan dirinya sebagai tukang parkir dan kami di haruskan membayar 2000 rupiah.


saya bingung katanya geratis tapi koq malah bayar?


ternyata saya baru sadar di jakarta itu tidak ada yang geratis !!!