tapi minggu ini tidak akan aku habiskan cuma bersantai saja di rumah, karena kemarin pada hari sabtu temanku mengajakku berwisata ke pusat kota jakarta.

ke pusat kota jakarta?

iyah, ke pusat kota jakarta...

bukanya jakarta identik dengan kemacetan, apalagi pusat kotanya!

itu memang benar, jakarta memang identik dengan kemacetan apalagi di pusat kotanya tapi tidak di hari minggu, seperti yang sudah saya bilang di kalimat awal tadi hari minggu adalah hari santai atau hari libur bagi para karyawan dan juga anak sekolah.

memang tidak semua karyawan libur di hari minggu tetapi itu juga sudah cukup untuk mengurangi kemacetan di jakarta.

di hari minggu kota ini juga memiliki peraturan khusus untuk mengurangi lebih banyak lagi kemacetan yaitu dengan cara melarang kendaraan bermotor melewati pusat kotanya kecuali bus trans jakarta peraturan ini biasa di sebut car free day.

peraturan ini hanya di terapkan di pusat kotanya saja yaitu dari Jl. jendral sudirman sampai dengan Jl. M.H. thamrin jalan-jalan tersebut akan di tutup dari pukul 06.00 sampai dengan 11.00 pagi.

car free day juga di manfaatkan bagi warga jakarta untuk berolahraga seperti lari dan juga bersepeda selain untuk berolahraga car free day juga di manfaatkan warga jakarta untuk berekreasi gratisan.

walaupun jarak rumahku lumayan jauh dengan lokasi dimana car free day itu berada tapi aku sangan antusias itu karena ini adalah pertamakalinya aku ke sana perjalanan kesana membutuhkan waktu satu jam.

pagi itu aku dijemput oleh temanku, namanya ahmad aku biasa memanggilnya lengkoy dia menjemputku dengan motor matic kesayangannya yang jarang di cuci, itu terlihat dari banyaknya tanah merah yang terdapat di ban motornya dan dia juga tak lupa membawa skate board kesayangannya.

berbeda denganku temanku ini sudah beberapa kali mengikuti car free day.

kalau tidak salah kami berdua berangkat pukul 05.00 pagi dan perkiraan sampai di sana pukul 06.00 jika tidak ada halangan kami akan tiba tepat waktu.

seperti biasanya temanku ini tidak membiarkanku duduk di boncenagnnya dengan gratis sepertinya dia sengaja membiarkan tangki bensinya kosong supaya nanti aku yang belikan bensinya. apa boleh buat akhirnya kami mampir terlebih dahulu di pom bensin terdekat.

setelah mengisi bahan bakar kamipun melanjutkan perjalanan lagi dan akhirnya kami tiba di lokasi pada pukul 06.30.

perkiraannya meleset setengah jam...

sebelum menuju ke lokasi, kami harus memarkirkan motor matic temanku terlebih dahulu ada banyak tempat parkir di sini tapi kami memilih monas karena letaknya lebih strategis dan juga mudah di akses.

aku pikir hanya ada orang yang berolahraga dan berwisata saja tapi di sisni juga terdapat banyak orang yang berjualan di pinggir jalan mulai dari pakaiaan hingga makannan dan minuman bahkan ada juga pengamen dan pengemis.

ini bukan waktunya untuk heran tujuan kami kesini hanya ingin berolahraga!

akhirnya kamipun memutuskan untuk mengelilingi jalan-jalan di sekitar menggunakan skateboard. setelah beberapa menit berkeliling kami juga bertemu banyak komunitas skateboard asal jakarta ada juga yang dari luar jakarta.

tujuan mereka semua sama dengan kami berdua mereka ingin menikmati hari bebas kendaraan ini dengan cara berseluncur di atas papan beroda milik mereka masing-masing.

sebenarnya kami ingi berseluncur dengan skateboard sampai ke bundaran HI tapi sepertinya kami harus mengurungkan niat itu karena semakin kami mendekati bundaran HI maka semakin padat juga jalannya karena banyak orang yang ingin menuju ke arah sana juga di tambah lagi adanya penyempitan jalan imbas dari proyek MRT.

sebelum kami semakin jauh terjebak dengan keramaian ini, akhirnya kami putuskan untuk balik arah dan hanya berkeliling di sekitaran monas saja memang semua diluar rencana kami karena sejak awal kami ingin berseluncur sampai ke bundaran HI tapi apa boleh buat karena manusia hanya bisa berencana tapi tuhanlah yang menentukan semuanya.

karena saya ingin pamer foto dengan teman-teman saya yang ada di jakarta, maka saya putuskan untuk pergi ke tempat wisata tersebut. tapi saya pergi tidak sendirian saya mengikut sertakan keluarga besar saya.

jarang-jarang ngajak orang kampung jalan-jalan...

saya pergi rombongan sekitar 7 orang, karena saya tidak memiliki kendaraan pribadi maka saya harus menyewa mobil dan karena bugegnya tidak memadai mobil yang saya sewapun hanya mobil angkot dalam kota.

bagi traveler sejati kendaraan tidak terlalu penting yang terpenting adalah bagaimana kita bisa sampai di tujuan dengan selamat...

dataran tinggi dieng terletak di dua kabupaten yaitu wonosobo dan banjarnegara jawa tengah kami berangkat dari kebumen pukul 08:00 pagi dan menurut perkiraan sampai di wonosobo pukul 11:00 setelah beberapa jam perjalan akhirnya mobil kami memasuki daerah wonosobo dan kami langsung di sambut dengan kemacetan yang cukup panjang.

saya tidak terlau kaget dengan kemacetan ini karena itu sudah di prediksi sejak awal sebelum kami berangkat. karena tidak ada tempat wisata yang tidak macet apa lagi di pulau jawa yang sudah padat ini.

setelah beberapa jam mobil kami bergulat dengan kemacetan akhirnya kami tiba di pintu gerbang kawasan wisata dataran tinggi dieng. kami juga membeli tiket di tempat ini tiketnya sekitar RP15.000 perorang karena saya datangnya di hari libur maka tiketnya lebih mahal sedikit di bandingkan hari biasa.

setelah transaksi selesai kami melanjutkan perjalanan, kami pikir tempat wisatanya tidak terlalu jauh dari pintu masuknya tapi ternyata kita masih harus berjalan selama 45 menit.

lagi-lagi kami harus sabar...

tapi selama perjalanan mata kami di manjakan oleh pemandangan yang indah karena tempat wisatanya terdapat di dataran tinggi sudah pasti kita melewati pegunungan dan di kanan kiri jalan terdapat kebun sayuran. semakin tinggi kita naik pemandanagannyapun semakin indah.

tak terasa kamipun sudah sampai di kompleks wisata dataran tinggi dieng. banyak spot wisata disini tapi kami putuskan untuk mengunjungi kawah sikidang terlebih dahulu.

kawah sikidang adalah salah satu kawah aktif yang terdapat di dataran tinggi dieng kita bisa melihat kawahnya dari pinggirannya yang dibatsi oleh pagar. ada tradisi unik disini banyak orang-yang merebus telur di kawah ini proses merebusnya pun juga terbilang unik mereka memasukan telur tersebut ke plastik kresek dan mengikatkannya dengan tali di kayu atau bambu yang panjang jadi terlihat seperti orang yang sedang memancing.

setelah puas mengunjungi kawah sikidang lalu kami pindah spot ke lainya yang tidak kalah keren yaitu telaga warna. sesuai dengan namanya konon katanya telaga ini bisa berubah warna di waktu-waktu tertentu. berbeda dengan kawah sikidang yang tidak di pungut biaya untuk memasukinya alias gratis tapi untuk masuk ke telaga warna ini kita diharuskan membayar atau membeli tiket masuk sekitar RP 5.000.

sekarang aku tahu kenapa masuk ke telaga warna kita diharuskan untuk membayar teryata karena pemandangannya memang benar-benar indah ini terlalu indah untuk harga tiketnya yang cuma RP 5.000.

mungkin itulah sedikit pengalaman saya selama ngetrip bersama keluarga di dataran tinggi dieng mudah-mudahan pengalaman yang sedikit ini mampu memberikan gambaran bagi sobat yang belum pernah mengunjunginya dan ingin segera mengunjunginya.